Benarkah ekonomi China sudah mulai stabil? Sepertinya tidak secepat itu.
Setidaknya, salah satu institusi memberikan peringatan waspada mengenai perekonomian China. Institusi ini bahkan melihat situasi di China sepertinya lebih buruk dari data yang diindikasikan oleh badan pusat statistik.
Mereka bilang, pertumbuhan negara dengan perekonomian kedua terbesar dunia itu berada dalam wilayah bahaya!
Sebuah survei yang dilakukan oleh China Beige Book International menunjukkan, data ekonomi China yang meliputi pendapatan penjualan nasional, tingkat harga, laba, perekrutan tenaga kerja, kredit, dan anggaran belanja bisnis, semuanya mengalami pelemahan pada kuartal empat, dibanding periode sebelumnya.
Di atas semua itu, seluruh sektor dari ritel hingga transportasi mengalami tekanan yang cukup parah. Survei tersebut juga menunjukkan bahwa pertumbuhan tingkat upah mengalami perlambatan dan persaingan tenaga kerja semakin ketat.
"Pemerintah sepertinya tidak akan mau mengakui bahwa perekonomian China memburuk. Namun, data tersebut sangat sulit disembunyikan," jelas Leland Miller dan Craig Charney, penyusun laporan tersebut.
Yang menjadi permasalahan adalah seberapa cepat China mengalami perlambatan dan apakah Negeri Panda ini dapat dengan mudah menyesuaikan dengan kondisi perlambatan tersebut.
Meski demikian, sejumlah pengamat menilai, jika China ingin mempertahankan pertumbuhan mereka maka pemerintah harus terus berkomitmen untuk melakukan reformasi ekonomi.
Selain itu, mereka juga harus melakukan transformasi dari ekonomi berbasis manufaktur dan ekspor ke ekonomi berbasis jasa dan konsumsi.
China sebelumnya sudah memperkenalkan sejumlah kebijakan "stimulus mini" di sepanjang tahun ini untuk menyokong pertumbuhan ekonomi mereka. Namun, masih tarik ulur untuk merilis paket kejutan besar untuk ekonomi.
China Beige Book yang berbasis di New York telah melakukan survei kuartalan sejak 2012. Survei ini mengacu pada survei The Federal Reserve's Beige Book.
Survei ini dilakukan terhadap sekitar 2.000 perusahaan dan 160 bankir dari sektor yang beragam di China.
Kontan.co.id
0 komentar:
Posting Komentar