Kamis, 14 April 2016

Pengusaha Daerah Protes Proyek Infrastruktur Dikuasai BUMN

Giatnya pembangunan infrastruktur yang dilakukan Pemerintah diharapkan dapat mendorong berputarnya roda perekonomian. Sayangnya, menurut Wakil Ketua Kadin bidang Infrastruktur, Erwin Aksa, hal tersebut belum bisa dirasakan maksimal.

Hal ini, kata dia, dikarenakan proyek-proyek infrastruktur yang dianggap strategis masih didominasi oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) porsi pekerjaannya. Peran swasta menurut dia, belum dimaksimalkan.

"Kami melihat, proyek yang ditawarkan ke swasta masih proyek-proyek yang nilai pengembaliannya masih rendah. Yang pengembaliannya lebih tinggi masih banyak diambil alih BUMN, swasta hanya menjadi penonton," ujar dia dalam sambutannya pada acara Seminar Konstruksi di Hotel Sahid Jaya, Jakarta, Rabu (6/4/2016).

Menurutnya, perlu ada upaya nyata untuk melibatkan pihak swasta dalam menggarap proyek-proyek infrastruktur strategis di berbagai wilayah di Indonesia.

Ia mengharapkan, ada kesetaraan kesempatan bagi pihak swasta nasional untuk turut berkontribusi dalam pembangunan proyek-proyek strategis nasional.

Menurutnya, ada upaya sederhana yang bisa dilakukan Pemerintah untuk meningkatkan peran swasta tersebut. Yakni dengan meningkatkan kerja sama antar BUMN dengan swasta menengah dan kecil daerah dalam menggarap berbagai proyek infrastruktur di tingkat daerah.

"Ada keluhan dari pelaku usaha di daerah, bahwa poryek yang skala menengah banyak dikerjakan BUMN, harapan kita Pemerintah melalui Menteri PUPR bisa mempertegas partnership perusahaan besar antara BUMN dengan swasta menengah kecil bisa digalakkan. Bukan hanya slogan, tapi bisa direalisasikan," papar dia.

Cara ini, menurut dia, akan benar-benar bisa menggerakkan roda perekonomian secara merata di seluruh Indonesia.

Dengan sering terlibat dalam berbagai program pembangunan infrastruktur, perusahaan swasta kecil di daerah ini dapat meningkatkan kapasitas usahanya dan lebih lanjut dapat berkontribusi lebih besar dalam membangun daerahnya.

"Kalau BUMN bisa menggandeng perusahaan menengah kecil, perusahaan tersebut bisa menjadi perusahaan besar dalam 5 tahun ke depan," kata dia.

Untuk memperoleh pola yang tepat untuk meningkatkan peran serta swasta menengah kecil di daerah ini, diselenggarakan Seminar Konstruksi berjudul "Pembangunan Infrastruktur Indonesia, Mampukah Menjadi Penggerak Kemandirian Industri Nasional" di Hotel Sahid Jaya, Jakarta.

"Dengan adanya seminar ini diharapkan dapat menghasilkan rekomendasi-rekomendasi yang dapat mendorong percepatan pembangunan nasional," pungkas dia.

Detik Finance

0 komentar: