Jumat, 03 Juli 2015

Presiden Jokowi dan Proyek Chinaisasi Indonesia



Pernah mencoba mengingat dan mencatat terkait Hubungan Kemesraan Presiden Jokowi dengan Republik Rakyat Tiongkok (China) selam 8 Bulan memimpin Indonesia, Fahreenheat.com mencoba memberikan kisah hubungan mesra kedua negara tersebut.


1. Proyek Maritim Indonesia berupa pembangunan 24 Pelabuhan
 

Dengan alasan Investasi, Jokowi memberikan proyek 24 Pelabuhan dalam rangka membangun poros maritim kepada Pemerintah China, bahkan Pemerintah China siapkan 40 milyar Dolar untuk membantu pemerintah Indonesia didalam mewujudkannya.


2. Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung
 

Delapan nota kesepahaman disepakati Indonesia-China usai pertemuan bilateral Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Presiden RRC Xi Jinping. Salah satu yang disepakati adalah MoU pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung‎.

Penandatangan ini dilakukan oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soema‎rno dengan‎ Komisi Reformasi dan Pembangunan Nasional RRC di Great Hall of The People, Beijing, China, Kamis (27/3) kemarin. Penandatangan dilakukan di depan Jokowi dan Xi Jinping.

3. Impor 2500 Kapal Laut asal China
Kadin akan impor 2.500 kapal dari China 

Natsir Mansyur, Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Pengembangan Daerah dan Logistik, mengatakan 2.500 kapal tersebut akan didatangkan seluruhnya dari China secara bertahap selama 5 tahun ke depan.
“Investasi sekitar Rp 15 triliun. Saya sendiri yang impor itu dari China. Tahun ini kita sudah ajukan ke BKPM,” kata Natsir yang ditemui wartawan usai acara Rapat Kerja Pemerintahan 2013 di Jakarta Convention Center. Dia bilang dana pembelian kapal tersebut akan sepenuhnya berasal dari bank milik pemerintah.

4. Pinjaman utang 520 Trilyun
Rini Soemarno Teken Kerjasama Pendanaan BUMN Rp 520 Triliun dari China 

Menteri BUMN Rini Soemarno pekan ini meneken perjanjian kerjasama bantuan pendanaan terhadap sejumlah BUMN di Indonesia. Tak tanggung-tanggung, nilai pinjaman yang diboyong Rini mencapai US$ 40 miliar, atau sekitar Rp 520 triliun.

“Saya katakan kepada BOC (Bank of China) Aviation tadi, saya juga kemarin baru saja dari Beijing. Kami sudah mempunyai kesepakatan pembiayaan US$ 40 miliar dari China Development Bank dan ICBC,” kata Rini, usai menghadiri penandatanganan perjanjian antara Garuda Indonesia dengan BOC Aviation, di sela-sela Paris Air Show 2015, Le Borguet, Perancis, Selasa (16/6/2015).

Pinjaman dari China belum sampai di situ, ada juga perjanjian diteken oleh Direktur Utama Garuda Indonesia Arif Wibowo dengan Chief Executife Officer BOC Aviation, Robert Martin. Perjanjian dengan BOC itu melibatkan dana US$ 4,5 miliar, atau sekitar Rp 58 triliun. Rini datang ke Paris menyaksikan penandatanganan ini.

5. Perjanjian pertukaran 10 juta warga
 

Demi mempererat hubungan bilateral, China dan Indonesia menargetkan pertukaran sepuluh juta warganya dalam berbagai bidang pada 2020.

Wakil Perdana Menteri China Liu Yandong mengatakan hal tersebut termasuk dalam mekanisme kerja sama yang hendak dibentuk oleh kedua pemimpin negara‎.

“Tiga mekanisme akan memimpin kerja sama di bidang keamanan politik, ekonomi dan perdagangan, serta humaniora,” katanya dalam sambutan di Kampus Universitas Indonesia, Rabu (27/5/2015).


Fahreenheat.com

0 komentar: