Menyangkut studi perencanaan dan persiapan proyek infrastruktur prioritas di 2016 akan dikerjakan Desember 2015. Sehingga realisasinya bisa dilaksanakan awal 2016.
Demikian disampaikan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Andrinof A Chaniago kepada wartawan di Gedung Bappenas, Jakarta, Rabu (29/7/2015).
Kata Adrinof, Bappenas selaku koordinator studi perencanaan proyek, akan mensupervisi kementerian/lembaga teknis, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, dan Badan Pengkajian Penerapan Teknologi.
Studi perencanaan yang dimaksud itu sudah termasuk pelaksanaan studi kelayakan (feasible study), studi desain rekayasa teknis (detail engineering desain/DED) proyek, dan juga kelengkapan dokumen-dokumen seperti dokumen Analisis Dampak Lingkungan (Amdal).
Dari sekian banyak proyek prioritas di 2016, kata Andrinof, studi persiapan proyek rel kereta api Provinsi Papua, memasuki studi kelayakan (feasible study). "Selain proyek itu, ada proyek usulan dari Pemerintah Daerah, Kementerian/Lembaga dan lainnya. Bappenas akan mensupervisi studi perencanaannya," kata Adrinof.
Dengan adanya supervisi dari Bappenas terkait studi perencanaan proyek, menurut Adrinof, diharapakan bisa menjaga agar proyek yang dilaksanakan Kementerian/Lembaga teknis, BUMN dan Pemda sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJM).
Deputi Pendanaan Pembangunan Bappenas, Wismana Adi Suryabrata bilang, selain proyek rel kereta Papua, proyek yang akan dikaji persiapannya, antara lain proyek pembangunan 49 waduk selama lima tahun.
"Dengan begitu, nanti waktu Januari ada gambaran mana waduk yang siap dibangun pada 2016, dan tahun tahun berikutnya," ujar Wismana.
Inilah.com
0 komentar:
Posting Komentar