Selasa, 17 Mei 2016

Waskita: Bangun Tol Sumatera Terancam Terhenti

Sabahbalau, Lampung - Pembangunan jalan tol Trans Sumatera ruas Bakauheni-Terbanggi Besar, Lampung, sepanjang 140 kilometer terancam terhenti akibat belum tuntasnya pembebasan lahan.

"Sejak kunjungan Presiden Joko Widodo pada Februari 2016 lalu, hingga sekarang pengerjaan jalan tol mandeg akibat lahan yang belum dibebaskan," kata Kepala Proyek PT Waskita Karya, Marsudi di Sabahbalau, Lampung Selatan, Rabu (11/5/2016).

Ia mengatakan bahwa perusahaan diberikan proyek untuk pengerjaan jalan tol sepanjang 40 kilometer mulai dari Desa Sidomulyo hingga Kotabaru Lampung Selatan, namun terhenti karena belum tuntasnya pembebasan lahan hingga sekarang.

Menurut dia, dari 40 kilometer (km) itu, perusahaan baru dapat mengerjakan jalan tol yang telah dirigid sepanjang 5 km. "Seharusnya akhir Mei tahun ini pembebasan lahan harus sudah tuntas sehingga kami dapat bekerja," kata dia.

Marsudi mengaku pesimistis pembangunan jalan tol Trans Sumatera ruas Bakauheni-Terbanggi Besar sesuai target mengingat belum tuntasnya pembebasan lahan.

"Saya tidak tahu permasalahannya seperti apa ingga pembebasan lahan hingga sekarang belum tuntas karena yang mengurusi masalah itu ada instansi lain," ujarnya.

Ia juga mengharapkan pembebasan lahan segera tuntas sehingga perusahaan dapat mengerjakan pembangunan jalan tol.

Kunjungan Ketua Dewan Perwakilan Daerah Irman Gusman beserta anggota ke lokasi pembangunan jalan tol di Desa Sabahbalau pada Selasa (10/5) dapat memberikan solusi agar permasalahan lahan dapat segera teratasi.

"Saya berharap Ketua DPD dapat memberikan solusi pembebasan lahan dengan berkoordinasi dengan pihak terkait agar pembangunan jalan tol sesuai target," katanya.

Sebelumnya, Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Irman Gusman meminta pihak terkait untuk mempercepat pembangunan jalan tol Trans Sumatera terutama ruas Bakauheni-Terbanggi Besar, Lampung, sepanjang 140 kilometer.

"Kami sedang reses untuk melihat langsung perkembangan pembangunan jalan tol sesuai dengan jadwal atau tidak. Tapi terdapat hambatan di lapangan karena itu apa yang menjadi masalah teknis perlu dikoordinasikan antara intansi seperti Kementerian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat, Kementerian ATR/Kepala BPN, BUMN dan pemerintah daerah untuk percepatan pembangunannya," kata dia di Sabahbalau, Lampung Selatan, Selasa (10/5).

Ia menyebutkan untuk percepatan pembangunan jalan tol itu DPD RI akan memanggil pemangku kepentingan tersebut agar pembangunan jalan bebas hambatan itu sesuai dengan target, yakni pada 2018.

Senator asal Sumatera Barat itu mengatakan bahwa pembangunan jalan tol itu harus sesuai target mengingat pada tahun 2018, akan digelar even olahraga internasional, yakni Asian Games.

Irman menjelaskan, berdasarkan informasi pembebasan lahan baru mencapai 50 persen sehingga diperlukan kerja keras semua pihak agar lahan untuk pembangunan jalan tol dapat selesai.

Ketua DPD RI itu juga meminta Pemprov Lampung segera memetakan masalah pembebasan dan hasil pemetaan tersebut akan diteruskan oleh DPD ke kementerian terkait agar pembangunan jalan bebas hambatan sepanjang 140 km itu dapat dilanjutkan dan selesai sesuai target.

Tol Trans Sumatera Diambang Kegagalan

Pengerjaan tol Sumatera terancam mangkrak. Lantaran proyek yang sudah dicanangkan sejak dua tahun lalu, pengerjaannya baru 10%.


Direktur Utama PT Waskita Karya (Persero), M Choliq saat ditemui wartawan di Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengaku saat ini yang menjadi kendala di lapangan ada banyak. Salah satunya, kata dia, masalah lahan.

"Tanah bebasnya baru 10 persen, (padahal) rute Bakauheni sampai Palembang sepanjang 400 km. Baru 40 km padahal harus selesai sebelum Asean Games (2018)," ungkap Choliq di Jakarta, Rabu (11/5/2016).

Saat ditanya apakah pihaknya masih optimis mengejar megaproyek itu sampai Asean Games yang sedianya bakal dihelat pada dua tahun mendatang ia melemparkan pertanyaan kembali pada wartawan. "Tanya ibu (Menteri BUMN, Rini Soemarno), ini (saja) baru 10 persen. Apa bisa selesai," ungkapnya.

Dia menyebut proyek yang murni dikerjakan oleh BUMN karya ini sudah dikerjakan oleh Waskita sepanjang 40 km yakni Km 40- KM 80 ruas bakauheni- temanggipsar. "Ini juga belum kelar tapi sudah dikerjain,"ungkapnya.

Lebih lanjut dia mengungkapkan disamping karena tanah, proyek ini mandek karena APBN (Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara) habis. Dia bilang solusinya adalah mencari dana talangan.

Namun sayangnya administrasi dana talangan sampai dengan hari ini belum juga selesai. "Kendalanya banyak. Mulai dari tanah hingga APBN habis. Caranya dengan dana talangan. Tapi, administrasi dana talangan sampai hari ini juga belum selesai,"tukasnya.

Inilah.com

0 komentar: