Kamis, 23 Juni 2016

RESTRUKTURISASI BUMN : 4 Holding Jadi Prioritas

Kementerian BUMN berencana memprioritaskan penyelesaian pembentukan empat dari enam holding BUMN pada tahun ini.

Deputi Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha Kementerian BUMN Aloysius Kiik Ro memaparkan empat holding itu antara lain BUMN sektor pertambangan, bank, jalan tol, serta minyak dan gas (energi).

Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo sebelumnya mengharapkan Kementerian BUMN untuk membentuk enam holding BUMN pada 2016. “Prioritas empat dulu,” paparnya, Kamis (17/6). Pembentukan dua holding BUMN lainnya yaitu sektor konstruksi dan rekayasa serta perumahan juga diharapkan dapat terealisasi apabila empat holding BUMN prioritas itu telah selesai. Perkiraan waktu penyelesaian dua holding lainnya adalah pada kuartal III atau kuartal IV tahun ini.

Aloysius mengatakan pihaknya tengah melakukan kajian mengenai pembentukan holding BUMN tersebut.

Kajian yang diharapkan segera selesai dalam waktu dekat ini adalah pembentukan holding BUMN energi. “Tiga [holding BUMN] lainnya menyusul,” paparnya.

Dalam rencana awal yang sempat di paparkan oleh pemerintah, holding BUMN energi itu akan melibatkan PT Pertamina (Persero) dan PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. Rencananya, PGN akan berada di bawah Pertamina.

Aloysius belum bersedia memaparkan penjelasan lebih rinci mengingat belum di lakukan rapat umum pemegang saham (RUPS) PGN terkait rencana tersebut.

Pada saat ini, negara adalah pemegang saham mayoritas di Pertamina dan PGN. Di PGN yang telah menjadi perusahaan publik, 43,1% saham dikuasai oleh investor Bursa Efek Indonesia.

ISU LAMA

Isu penggabungan Pertamina dan PGN itu telah muncul sejak Menteri BUMN dijabat oleh Dahlan Iskan pada 2014. Namun, sampai saat ini, rencana itu belum terwujud.

Sementara itu, BUMN lain yang terlibat dalam holding BUMN tambang adalah PT Antam (Persero) Tbk., PT Bukit Asam (Persero) Tbk., PT Timah (Persero) Tbk., dan PT Indonesia Asahan Alumunium (Persero).

Inalum rencananya akan menjadi pemimpin holding BUMN tambang. Dalam holding BUMN bank, BUMN yang terlibat antara lain PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk., PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk., dan PT Danareksa (Persero). Danareksa diperkirakan menjadi induk holding itu.

Dalam holding BUMN jalan tol, BUMN yang diperkirakan terlibat antara lain PT Jasa Marga (Persero) Tbk., dan PT Hutama Karya (Persero).

Sejauh ini, holding BUMN yang telah terbentuk antara lain sektor perkebunan yang dipimpin oleh PT Perkebunan Nusantara III (Persero), sektor pupuk yang di pimpin oleh PT Pupuk Indonesia (Persero) dan sektor semen yang di pimpin oleh PT Semen Indonesia (Persero) Tbk.

Bisnis.com

0 komentar: