Minggu, 01 Mei 2016

Menteri PUPR Blusukan ke Labuan Bajo, Cek Air Bersih Hingga Jalan Raya

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono mengunjungi Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), dalam rangka melihat kesiapan infrastruktur pekerjaan umum dan perumahan rakyat untuk mendukung pengembangan wisata di daerah tersebut, Jumat (29/4/2016).

"Tujuan saya ke Labuan Bajo ini ingin memastikan ketersediaan air bersih yang ada di sini, karena Labuan Bajo merupakan salah satu dari 10 destinasti wisata unggulan yang dicanangkan Presiden Joko Widodo," kata Basuki dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (30/4/2016).

Saat ini Labuan Bajo mempunyai SPAM yang dikelola oleh PDAM Manggarai Barat dengan sumber air berasal dari tiga mata air yaitu mata air Wae Cumoe, Wae Baru dan Wae Cecer dengan kapasitas 39 liter/detik yang melayani 2.000 Sambungan Rumah (SR).

Di samping itu, telah dilakukan pengembangan jaringan distribusi melalui SPAM yang bersumber dari Bendung Waemese yang melayani 920 SR dengan kapasitas 40 liter/detik dari dana APBN 2012-2013 sebesar Rp 43 miliar.

Di Kabupaten Manggarai Barat, pembangunan SPAM ini tidak hanya di Labuan Bajo saja, ada juga pembangunan SPAM di Desa Komodo dengan kapasitas 2 x 0,8 liter/detik dan dirancang dengan menggunakan tenaga matahari (solar cell) dan genset (bahan bakar minyak). Saat ini SPAM Desa Komodo dikelola oleh organisasi masyarakat setempat dan telah melayani 50 unit sambungan langsung dari rencana 100 unit.

Sebelum mengunjungi SPAM, Basuki juga melihat kondisi pengaman Pantai Labuan Bajo yang dibangun Satuan Kerja (Satker) Pelaksana Jaringan Sumber Air (PJSA) Balai Wilayah Sungan Nusa Tenggara II Kementerian PUPR.

Basuki mengatakan bahwa tujuan pembangunan pengaman air untuk pengendalian dan penanggulangan daya rusak air serta mitigasi bencana alam di wilayah itu. Selain itu, pengaman pantai juga berfungsi menahan derasnya ombak yang masuk ke perkampungan warga sekitar pantai, terutama Desa Kampung Tengah dan Kampung Ujung.

Usai mengunjungi dua lokasi tersebut, Basuki melanjutkan peninjauan ke Jalan Nasional Lintas Flores yang sempat tertutup longsor akibat curah hujan yang tinggi. Longsor tersebut terjadi di ruas jalan Labuan Bajo menuju Ruteng tepatnya di Desa Liang Dara Kabupaten Manggarai.

Jalan Nasional Lintas Flores ini rencananya menjadi bagian rute yang dilalui para peserta Tour de Flores 2016 yang akan menempuh jarak sejauh 661,5 kilometer dan terbagi dalam lima etape.

Etape tersebut antara lain, Larantuka–Maumere, Maumere–Ende, Ende–Bejawa, Bejawa–Ruteng, dan Ruteng–Labuan Bajo. Di tiap etape, para peserta Tour de Flores 2016 akan dimanjakan dengan pemandangan alam yang luar biasa indah.

Basuki mengatakan memang terdapat tebing yang longsor dan mengakibatkan jalan tertutup karena curah hujan yang cukup tinggi serta ada beberapa titik terdapat lubang kecil.

"Kami upayakan H-7 jalan yang longsor serta lubang sudah bisa kita selesaikan. Saya juga sudah minta kepada Kepala Balai agar ditambah lagi para pekerjanya," tambahnya.

Untuk persiapan jangka pendek, ia menyampaikan, Kementerian PUPR akan menyiapkan alat berat di titik yang rawan longsor dan tangki-tangki air.

"Begitu ada yang longsor, bisa langsung di atasi dengan alat berat serta langsung disemprot dengan air," katanya.

Basuki pun berharap Labuan Bajo bisa mendongkrak jumlah kunjungan wisatawan. "Labuan Bajo yang ada di Pulau Flores ini, merupakan gerbang bagi wisatawan yang ingin meneruskan wisatanya ke Pulau Komodo atau Rinca, untuk melihat habitat asli komodo yang merupakan kadal terbesar di dunia," tutupnya.

DetikFinance

0 komentar: